Tentang Burung Branjangan (Mirafra Javanica) Secara Umum


Bagi yang baru mengenal Branjangan boleh disimak tulisan ini, semoga semakin bertambah ilmu dan koreksinya, koreksi karena ini adalah asumsi saya, bisa benar, bisa juga salah

1. Jenis Kelamin

Jangan pernah menanyakan jenis kelamin pada jenis burung ini hanya dengan berbekal foto. Karena burung ini termasuk jenis monomorfik yang berarti memiliki kenampakan morfologis yang sama antara jantan dan betina, tidak tampak ciri khusus jantan dan betina. Bahkan saking seringnya anggota grup pecinta Branjangan yang mengulang pertanyaan yang sama akhirnya sampai ada yang mengatakan “selama burung itu belum/tidak bertelur maka anggap itu jantan”. Toh jantan atau betina juga berbunyi, walau di tingkat variasi betina cenderung monoton. Sebenarnya ada beberapa cara (walaupun tidak 100% akurat) bisa dengan melihat simbar, melihat vent/kelamin seperti pada kenari, atau dengan menggunakan pendulum.

Bagi yang cukup dana silahkan di lab kan saja untuk mengetahui 99% keakuratan jenis kelaminnya

2. KTP

Sebelum membahas tentang KTP, ada baiknya kita harus tahu bahwa Branjangan memiliki nama lain yaitu Bushlark (eng), Apung (sunda) walaupun Apung sendiri dalam penggunaan secara resmi merujuk ke jenis lain. Perhatikan baik-baik, karena tidak akan saya jelaskan secara 100% ilmiahnya, tapi lebih kepada meluruskan yang ada di lapangan dengan disiplin ilmiahnya

Horsfield's Bushlark (Mirafra Javanica) atau akan kita singkat denga MJ

Nah MJ ini dibagi menjadi tidak kurang 20 subspesies, 4 diantaranya tersebar di negeri ini, yaitu yaitu Mirafra Javanica Javanica, Mirafra Javanica Parva, Mirafra Javanica Alinea atau Mirafra Javanica Timorensis. Nah sampai disini sudah mulai paham ya bahwa Branjangan itu yang kita kenal memang bernama Javanica (nama tengahnya) namun untuk sub nya pakai yang nama belakangnya, yaitu Javanica, Parva, Alinea atau Timorensis. Penyebarannya MJ. Javanica ada di Borneo, Jawa, dan Bali. Sedangkan MJ. Parva tersebar di Sunda Kecil yaitu Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Solor, Lembata (Sunda Kecil Bukan Jawa Barat ya), Bali, Jawa, Borneo. Untuk MJ. Timorensis khusus ditemukan di Sawu dan Timor. Sedangkan untuk Alinea konon katanya berasal dari Papua

Belum ada rilis subspesies resmi jenis Branjangan berdasar daerah tangkapannya, walaupun dilihat akan tampak perbedaan Javanica tangkapan asli Wates/KP dan sekitarnya yang cenderung berwarna kuning (Wiring Kuning yang melegenda), atau Parva Bali yang bentuk batikannya memang unik, tapi ya siapa tahu dengan adanya penelitian menjadi sub lagi seperti branjangan endemik Australia. Tapi kok ya sepertinya gak mungkin, lah sekarang sudah jarang, jarang sekali bahkan kalo gak mau disebut punah. Tapi saya pengen mengumpulkan data Parva/Javanica berdasar pola batikkannya

Kalau ada pertanyaan tentang asal-usul KTP/daerah tangkapan akan susah karena data resmi memang tidak ada, mungkin masih menjadi rahasia suhu-suhu Branjangan, hehehe…

Mending pelajari baik-baik perbedaan Javanica dengan Parva, selain mempelajari harganya..

Sumber

Panduan Lapangan Burung-burung di SJBK-John MacKinnon dkk

www.hbw.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar